Seminar Parenting, Pendidikan Terbaik Dimulai dari Keluarga
DELI SERDANG - Metode pendidikan terbaik bagi anak adalah pendidikan yang dimulai dari keluarga. Karena pembinaan dimulai dari rumah dan lingkungan terdekat dari anak-anak, tempat mereka dibesarkan dengan kasih sayang, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Inilah yang disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Deli Serdang, Hj Sri Pepeni M Ali Yusuf Siregar diwakili Ketua Dharmawanita Persatuan Deli Serdang, Hj Boya Timur Tumanggor saat membuka Seminar Parenting dengan tema, "Menjadi Perempuan Hebat yang Dianungerahi Anak Istimewa dalam rangka Hari Disabilitas Internasional" dan Peringatan Hari Ibu Tahun 2023 di Thongs In Hotel, Rabu (13/12/2023).
"Kita menyadari tidak mudah menjadi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terud berusaha untuk memberi dukungan kepada orangtua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus," kata Ny Hj Boya Timur Tumanggor.
Kebutuhan akan penerimaan lingkungan sekitarnya tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang, tapi juga pada psikologis anak berkebutuhan khusus.
Pemkab Deli Serdang melalui TP PKK, sebut Ny Hj Boya Timur Tumanggor, telah menyediakan layanan pendidikan bagi ABK dalam bentuk Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) ABK yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang serta layanan kesehatan untuk terapi ABK di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drs H Amri Tambunan, Lubuk Pakam.
Inovasi tersebut, kata Ny Hj Boya Timur Tumanggor lagi, telah mendapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari pemerintah pusat.
"Ini (penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik) merupakan inovasi sangat berharga,dan satu-satunya di Provinsi Sumatera Utara. Meskipun telah mendapat penghargaan, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang masih terus berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap penanganan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Deli Serdang," papar Ny Hj Boya Timur Tumanggor.
Seminar Parenting yang dilaksanakan, sambung Ny Hj Boya Timur Tumanggor, merupakan salah satu upaya dan bentuk perhatian pemerintah kepada para orang tua yang memiliki ABK. Tujuannya untuk menambah wawasan menjadi orangtua yang baik bagi ABK.
"Tentunya banyak hal yang harus dipelajari, baik dalam hal perawatan, kesehatan, mendidik kemandirian dan kesiapan psikologisnya yang membutuhkan kesabaran luar biasa," sebut Ny Hj Boya Timur Tumanggor.
Turut hadir pada seminar tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (P3AP2KB), Dr Dra Hj Miska Gewasari MM, para narasumber, kader PKK Kecamatan dan lainya.