SEJARAH KABUPATEN DELI SERDANG

Deli Serdang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang berkedudukan di Lubuk Pakam dengan luas wilayah 2.497,72 km² terdiri dari 22 kecamatan, 380 desa dan 14 kelurahan.

 

Penduduk  asli  Deli  Serdang  terdiri  dari  Suku  Melayu,  Karo, dan Simalungun ditambah beberapa suku yang sudah sejak lama bermukim di wilayah ini seperti Batak, Jawa, Minang, Tionghoa, India dan lain-lain.

Nama Deli Serdang berasal dari dua kerajaan, yaitu Kesultanan Deli yang berdiri pada tahun 1623 di Deli Tua dan Kesultanan Serdang pada tahun 1723 di Kampong Besar Pantai Labu.

Pada masa Kolonial Belanda, melalui Staatblad Nomor 64 Tahun 1900, Keresidenan Sumatera Timur dibagi menjadi 5 afdeling yang masing-masing dikepalai oleh seorang asisten residen. Diantara 5 afdeling itu adalah Afdeling Deli en Serdang yang merupakan penggabungan dari wilayah bekas Kesultanan Deli dan Serdang berkedudukan di Medan. Pada tahun 1915 Keresidenan Sumatera Timur dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Sumatera Timur yang dikepalai oleh seorang gubernur.

 

Setelah Indonesia merdeka, Provinsi Sumatera dibagi menjadi 6 wilayah kabupaten yaitu Langkat, Deli Serdang, karo, Simalungun, Asahan dan Labuhan Batu.

Pada tanggal 1 Juli 1946 Gubernur Sumatera menetapkan penggunaan nama bupati sebagai kepala daerah di Deli Serdang dan 5 kabupaten lainnya. Momen itu pula yang menjadi pertimbangan para ahli sejarah dan pejabat Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menetapkan tanggal 1 Juli 1946 menjadi hari jadi Kabupaten Deli Serdang.

 

Pada tahun 1947 ibu kota Deli Serdang dipindahkan ke Medan. Pada tanggal 14 November 1956 Deli Serdang ditetapkan menjadi daerah otonom dengan sebutan Kabupaten Deli Serdang. Kemudian pada tahun 1984 ibu kota Deli Serdang dipindahkan ke Lubuk Pakam dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 23 Desember 1986.

Luas wilayah Deli Serdang telah beberapa kali mengalami perubahan. Pada awalanya seluas 6.400 Km, setelah adanya permintaan perluasan kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai, maka menjadi 4.397,94 Km. Terakhir dengan lahirnya Kabupaten Serdang Bedagai, luas wilayah Deli Serdang menjadi 2.497,72 Km atau 3,34 % dari luas Provinsi Sumatera Utara.

 

Masyarakat Deli Serdang sangat beraneka ragam suku, agama, ras, dan golongan. Namun tetap bersatu dalam kebhinnekaan secara kekeluargaan dan gotong royong membangun semangat kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan, maju, mandiri dan jaya sepanjang masa. Semua realitas tersebut tertuang dalam Motto “BHINNEKA PERKASA JAYA” sebagaimana tercantum di pita lambang Daerah Kabupaten Deli Serdang.

 

Para pimpinan yang pernah menjadi bupati di Kabupaten Deli Serdang antara lain :

  1. Bupati
    1. Moenar S. Hamidjojo (1946 s/d 1947)
    2. Sampoerna Kolopaking (1947 s/d 1951)
    3. Wan Oemaroeddin Barus (1951 s/d 1958)
    4. Abdullah Eteng (1958 s/d 1963)
    5. Abdul Kadir Kendal Keliat (1963 s/d 1970)
    6. H. Baharoeddin Siregar (1970 s/d 1978)
    7. Abdul Muis Lubis (1978 s/d 1979)
    8. H. Tenteng Ginting (1979 s/d 1984)
    9. H. Wasiman (1984 s/d 1989)
    10. H. Ruslan Mansur (1989 s/d 1994)
    11. H. Maymaran NS (1994 s/d 1999)
    12. Drs. H. Abdul Hafid, MBA (1999 s/d 2004)
    13. Drs. H. Amri Tambunan (2004 s/d 2014)
    14. H. Ashari Tambunan (2014 s/d 2023)
    15. Drs. H.M. Ali Yusuf Siregar (2023 s/d 2024)
    16. Ir. Wiriya Alrahman, MM (Pj. Periode April 2024 s/d Februari 2025)
    17. Dr. H. Asri Ludin Tambunan, M.Ked(PD),Sp.PD (20 Februari 2025 s/d Sekarang)
  2. Wakil Bupati
    1. Drs. H. Rayo Usman Harahap (1997 s/d 2004)
    2. Drs. Yusup Sembiring, MBA, MM (2004 s/d 2009)
    3. Drs. H. Zainuddin Mars (2009 s/d 2019)
    4. Drs. H.M.Ali Yusuf Siregar (2019 s/d 2023)
    5. Lom Lom Suwondo, SS (20 Februari 2025 s/d Sekarang)