Rakor  TPID  Se - Sumut 2019

Medan  

Sekdakab Deli Serdang Darwin Zein S.Sos mewakili Pemerintah Kabupaten Deli Serdang  menerima penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi sebagai TPID teladan pada saat menghadiri rapat TPID se-Sumut di Hotel Polonia, Senin(7/10) Medan. Seperti diketahui,tahun 2018 TPID  Deli Serdang mendapat penghargaan TPID Kategori Terbaik bersama dua kota lainnya di Sumatera Utara.

Kegiatan dengan tema 'Sinergitas Informasi dan Upaya Peningkatan Produktivitas Pangan Serta Kerja Sama Perdagangan Antar Daerah di Sumut' ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi ,dihadiri Kepala BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat,Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi, Kepala Kantor KPPU Sumut Ramli Simanjuntak, Kabulog Divre Sumut Basirun, sejumlah Kepala Daerah dan pimpinan OPD Sumut terkait. Dari Kabupaten Deli Serdang hadir Asisten II dr.Aida Harahap beserta OPD yang termasuk anggota TPID Deli Serdang.

Dalam sambutannya,Gubernur mengingatkan bahwa persoalan inflasi tidak bisa dipisahkan dari urusan pangan rakyat. Sehingga seluruh pihak berkewajiban memikirkan dan mengurusi persoalan masyarakat. Bahkan komoditi seperti cabai merah,bawang merah,bawang putih,minyak goreng, daging ayam dan lainnya yang sempat dikeluhkan masyarakat maupun para pedagang.

"Kenapa saya mau bicara cabai merah, karena ini sempat membuat kita naik tensi. Makanya kenapa kita bergelut soal ini. Karena itu juga saya ingin bertemu importir, bagaimana penjelasan mereka," kata Edy.

Sementara Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Siswo Widayat menyampaikan bahwa tekanan inflasi masih memungkinkan muncul di November 2019. Sebab kebutuhan pangan yang terus ada,rentan menyumbang inflasi yang besar di tahun ini. Untuk Sumut, selain cabai merah yang tertinggi, ada juga komoditi pangan lain yang juga mempengaruhi.

"Kalau amannya, seperti cabai merah tidak boleh melebihi empat puluh dua ribu rupiah. Sehingga kalau bisa dikendalikan, inflasi kita bisa 4 persen.," sebutnya.

Dijelaskannya lagi, produksi cabai dan komoditi pangan lainnya, harus didata dengan baik. Sehingga bisa diproyeksikan dan diantisipasi. Sebab selama tidak ada data valid sebagai dasar analisis, tidak akan dapat diproyeksikan bagaimana langkah ke depan, khususnya menghadapi berbagai momentum seperti hari besar keagamaan.

"Selama tidak ada itu (data), kita akan sulit mengantisipasi inflasi," katanya.

Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi menyebutkan bahwa secara kumulatif pada tahun ini hingga Agustus, laju inflasi kumulatif berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) se-Sumut mencapai 5,40 persen atau melebihi sasaran 4,50 persen. Dengan rincian untuk IHK Sibolga 4,96 persen, Pematang Siantar 2,49 persen, Medan 5,90 persen dan Padang Sidempuan 2,95 persen.

Kegiatan tersebut, juga diisi pemberian penghargaan 'TPID Award' kepada sejumlah daerah seperti Kota Sibolga (TPID Terbaik Kota IHK), TPID Berprestasi seperti Karo, Pematang Siantar, Taput dan Padang Sidempuan. Serta TPID Teladan yakni Deli Serdang, Tebing Tinggi dan Medan.

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama TPID kabupaten/kota terkait upaya mengantisipasi laju inflasi daerah