PERCUT SEI TUAN
Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan mengajak warga Nahdhiyin untuk melestarikan faham ahli sunnah wal jamaah dan lebih aktif melakukan berbagai kegiatan untuk menjadikan NU (Nahdhatul Ulama) sebagai organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat sebagaimana yang diharapkan pendirinya.
Ajakan itu disampaikan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan pada acara hari Lahir ke 93 Nahdhatul Ulama dirangkai dengan Pembagian 5 kursi roda,10 tongkat,bantuan sembako kepada warga kurang mampu,aksi donor darah,pengobatan gratis,lomba Mushabaqoh,Lomba Imam sholat Subuh tingkat SD/MI, Kaligrafhy,Dai Cilik,Lomba Mars NU serta menghadirkan penceramah Wakil Rois PBNU KH Ahmad Ngisomudin,MAg di Lapangan Katabima Desa Bandar Khalifah,Percut Sei Tuan, Minggu (24/2).
Hadir pada Harlah ke 93 NU itu Wakil Bupati H Zainuddin Mars,Ketua PW NU Sumut H Afifuddin Lubis, Sekdakab Darwin Zein,Kakan Kemenag Deli Serdang Tholibun Pohan,Ketua Muslimat NU Deli Serdang Dra.Wastianna Harahap,anggota DPRD Deli Serdang H Rakhmadsyah,SH,Camat se Kabupaten Deli Serdang beserta Muspika Percut Sei tuan,pengurus cabang NU Deli Serdang dan ribuan warga nahdhiyin.
Dihadapan ribuan warga nahdhiyin,lebih lanjut H Ashari mengatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa hadir bersama di tengah-tengah warga dalam rangka harlah NU ke 93 sebagai bentuk rasa syukur sekaligus melakukan perenungan atas apa yang dilakukan oleh warga NU khususnya yang ada di Kabupaten Deli Serdang ini dalam melaksanakan visi misi Nahdhatul Ulama.
Pada 93 tahun lalu KH Hasyim Asy'ari bersama ulama lainnya mendirikan NU yang didasari atas kesadaran sebagai ulama untuk mempelajari ajaran Islam yang berfaham Ahlussunah wal jamaah terjamin,terpastikan kelestariannya serta senantiasa difahami secara sungguh-sunguh untuk kemudian dilakoni oleh ummat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Ada kekhawatiran pada masa itu jika para ulama tidak menyatukan diri dalam satu organisasi,maka kemungkinan bahwa Islam yang berfaham ahlussunnah wal jamaah itu tergerus oleh pemikiran yang sesungguhnya kurang berdasar yang menjadikan ummat islam salah dalam memahami ajaran agama.
NU merupakan organisasi para ulama yang tujuannya tiada lain untuk memastikan bahwa ajaran Islam berfaham ahli sunnah wal jamaah terlestarikan dan menjadi panutan serta dilakukan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Seiring perkembangannnya,organisasi ini anggota NU ini tidak hanya sebatas ulama tetapi juga pendukungnya termasuk warga nahdhiyin yang hadir saat ini. Ajaran islam yang berfaham ahli sunnah wal jamaah harus memang kita upayakan agar terpastikan terus lestari dan dijadikan panutan oleh kita.
Faham ahlisunnah waljamaah mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan ini adalah ibadah yang tidak hanya dalam bentuk atau bersifat hablum minallah saja tetapi juga ibadah-ibadah yang bersifat Hablum minannas sebab kedua ibadah ini sama pentingnya bahwa kehidupan dunia tidak berdiri sendiri dan terpisah dengan kehidupan akhirat kelak.
"Mari kita merenung dan merencanakan ke depan agar faham ahli sunnah wal jamaah yang kita anut selama ini terjaga dan terlakoni dengan sebaik-baiknya yang dimulai dari diri kita,keluarga dan lingkungan dengan selalu berbuat baik sesuai perintah dan ajaran agama islam yang Rahmatan lil Alamin ini"kata H Ashari.
Ketua PC NU Kabupaten Deliserdang yang diwakili Sekretaris PC.NU Deli Serdang H. Mukti Ali Harahap M.si,dalam sambutannya mengatakan bahwa Harlah ke 93 NU ini merupakan wujud syukur warga nahdhiyin dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan untuk meningkatkan amaliyah atau ibadah kepada Allah Swt sebagai implementasi dari thema yang disepakati untuk melakukan konsolidasi organisasi,penguatan faham ahlus sunah wal jamaah jelang satu abad Nahdlatul Ulama.
Sementara itu,Ketua Panitia Harlah NU ke 93 Deliserdang H Ismayadi SH dalam laporannya menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Harlah NU ke 93 untuk menjadikan generasi penerus paham aswajah bahkan penerus ulama – ulama NU di Deli Serdang nantinya dengan tema” konsolidasi organisasi dan penguatan paham Ahlussunnah waljamaah” .
KH. Ahmad Ngisomudin dalam ceramahnya pada intinya menyampaikan tentang 4 hal kunci kebahagian yakni lebih mencinta Allah dengan cara memperbanyak zikir,kemudian cinta pada harta dan tidak lupa membagikannya melalui zakat, jika berbuat dosa lalu segera meminta ampun kepada Allah serta cinta kepada kemewahan dan tidak melupakan kematian. Juga mengingatkan kepada seluruh nahdiyin untuk menjadi pemersatu dan perekat bangsa bagi mempertahankan NKRI.