Pagar Merbau
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis bersama Sekdakab Deli Serdang Darwin Zein S.Sos meninjau langsung sekaligus panen padi varietas unggul, yang dikembangkan oleh Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Pasar Miring, Balitbangtan BPTP Sumut, di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang. Rabu (7/7).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya meningkatkan produksi padi di daerah ini, antara lain dengan penggunaan bibit padi varietas unggul dan pengolahan tanah yang baik. Selain lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, varietas unggul seperti Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari) juga memiliki produktivitas yang tinggi.
Sekdakab didampingi Asisten I Citra Efendi Capah, Kadis Pertanian Ir Kamaluddin, Kadis Kominfo Hj. Miska Gewasari, Kadis Ketahanan Pangan Ir. H .Herry Lubis, Kabag Perekonomian dan SDA Setdakab Sri Ekayani, S.Sos, MAB, Camat Pagar Merbau Suparjo S.Sos beserta Muspika.
"Kalau bisa varietas padi unggul ini dapat digunakan seluruh petani yang ada di Sumut, karena serangan hama sangat minim dan hasil panennya bagus," ungkap Gubernur Edy Rahmayadi, usai memotong padi dengan sabit, sebagai tanda dimulainya panen padi varietas unggul pada lahan sawah irigasi seluas lima hektare.
Menurut Gubernur, penggunaan padi varietas unggul akan sangat menguntungkan para petani. Hasil panen petani bisa lebih banyak dua kali lipat dari padi biasa, dan juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta perubahan cuaca.
“Karena varietas unggulan, kualitasnya juga mumpuni. Berasnya bagus dan wangi namun lebih pulen bila dibandingkan dengan beras varietas lain," terang Edy Rahmayadi.
Kepala BPTP Sumut Khadijah EL Ramija menyampaikan, bahwa acara panen tersebut sekaligus memperkenalkan beberapa varietas unggulan yang saat ini tengah dikembangkan IP2TP Pasar Miring, Balitbangtan BPTP Sumut.
"Saat ini kita punya 23 varietas unggulan yang diminati petani di berbagai daerah, tapi yang paling banyak digunakan saat ini adalah Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari) 32 dan Inpari 42. Kita ajak gubernur untuk ikut panen agar pemerintah daerah dan maupun provinsi, mengetahui keberadaan varietas unggulan ini," ujarnya.
Khadijah menjelaskan, Inpari 42 itu merupakan varietas Green Super Rice (GSR) dan sudah tersebar di Sumut. Setiap satu hektare bisa menghasilkan panen sebanyak 10,5 ton, dibanding padi biasa yang hanya menghasilkan 5-6 ton.
Varietas ini juga tahan dari berbagai jenis ancaman lingkungan, tahan juga terhadap cuaca dengan curah hujan tinggi. “Jadi, saat padi lain rebah karena hujan, Inpari 42 tetap aman, kita pun berharap agar ketahanan pangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19," terangnya.